Tahun 2013, Krisis Keuangan Diperkirakan Masuk Indonesia
Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Anggito Abimanyu memprediksi
krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat dan Eropa akan
pelan-pelan melanda ke Indonesia pada 2013. “Mungkin pada kuartal
ke-empat,” katanya saat dihubungi Tempo Selasa 13 September 2011. Dampak
ini tidak langsung masuk lantaran Indonesia memiliki fundamental
ekonomi yang bagus sejak tahun lalu.
Menurut Anggito krisis sulit
dihindari oleh Indonesia lantaran krisis sekarang lebih berat ketimbang
krisis 2008. Alasannya jika krisis 2008 bisa ditanggulangi dengan
stimulus fiskal melalui utang sekarang ini negara-negara memiliki
defisit anggaran yang besar ketimbang produk domestik bruto. Selain
stimulus fiskal, lanjut Anggito, negara-negara yang tergabung dalam G-20
mampu melakukan penurunan suku bunga. “Sekarang ini, tidak banyak
instrumen untuk menanggulangi krisis,” ujarnya. Situasi saat ini,
menurut Anggito, belum ditemukan instrumen untuk mencegah krisis.
Anggito
mencontohkan krisis di Amerika Serikat yang belum pulih. Mantan Kepala
Badan Kebijkan Fiskal Kementerian Keuangan ini menilai Amerika tidak
bisa menggunakan utang untuk memulihkan ekonominya. Biasanya, stimulus
fiskal untuk penanggulangan krisis atau ekspansi ekonomi Amerika Serikat
selalu bermodalkan utang. Namun kali ini defisit anggaran Amerika
Serikat sudah melebihi 100 persen dari produk domestik bruto. “Kalau
nambah utang Amerika akan terkena down grade (penurunan peringkat
utang),” ujarnya.
Adapun ekonomi Indonesia, menurut Anggito,
masih bisa bertahan lantaran fundamental yang bagus. “Pengalaman 2008
biasanya kita cukup tahan,” katanya. Kebijakan Bank Indonesia menarik
devisa hasil ekspor dan kredit luar negeri agar disimpan di lembaga
keuangan dalam negeri, menurut Anggito, merupakan langkah yang tepat.
“Tapi biasanya itu dilakukan dalam keadaan damai,” ujarnya pada saat
rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
Senin 12 September 2011.
Kebijakan ini, menurut dia, bisa
menciptakan rumor negatif bahwa di Indonesia juga terjadi krisis
ekonomi. Namun pendapat Anggito disanggah oleh Direktur Econit Henri
Saparini. “Kalau tidak sekarang kapan lagi,” ujarnya.
Selain
penarikan valuta asing, menurut Anggito, pemerintah harus menggenjot
Innitial Public Offering (IPO), stabilisasi surat utang negara, dan
membuat kebijakan agar penempatan dana asing di dalam negeri menjadi
lebih lama. Kebijakan IPO BUMN oleh pemerintah, menurut Anggito,
dirasakan kurang lantaran jumlah IPO BUMN menurun beberapa tahun
belakang. Apalagi Menteri BUMN Musatafa Abubakar memutuskan tidak akan
ada lagi BUMN yang IPO di semester kedua tahun ini.
Krisis
ekonomi global, membuat Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution pesimis
target pertumbuhan ekonomi pemerintah 2012 sebesar 6,7 persen bakal
tercapai. Menurut Darmin krisis ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa
telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia sehingga menurunkan
perdagangan internasional.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo
mengatakan krisis di Amerika Serikat tidak berpengaruh langsung terhadap
ekspor Indonesia. Namun jika krisis Amerika Serikat mempengaruhi ekspor
Cina, Jepang, dan India, rentetannya akan berdampak kepada Indonesia
lantaran ekspor Indonesia ke tiga negara tersebut sangat besar.
Krisis Uni Eropa Akan Berdampak Besar Pada Indonesia
QUANTUM BINARY SIGNALS
BalasHapusGet professional trading signals delivered to your mobile phone every day.
Start following our signals today and make up to 270% a day.