qas30

--== It is Not Random But Designs ==--
Having trading discipline is the beginning; keeping discipline is the progress;
staying discipline is the success

Mengapa Bappebti Memblokir Broker Luar

Published on Sabtu, 01 Februari 2014 03.24 //

Mulai per tanggal 25 November 2013 kemarin, pihak Bappebti melalui Kominfo memblokir akses internet dari hampir semua pialang broker asing.

Mereka menggunakan cara Trust+ (internet positif) Kominfo dan DNS Nawala dalam mewujudkan aksinya tersebut.

ADA APA DI BALIK INI ??

Hal ini menurut kami sangat sarat dengan unsur kepentingan dari KARTEL para Broker Lokal (kalau bisa dibilang PASTI ada unsur suap-menyuap di belakang ini dengan oknum petinggi Bappebti)

Dan kalau kita lihat penyebabnya, Faktor pemblokiran ini disebabkan karena broker lokal yang kalah bersaing dengan broker-broker asing tersebut, sehingga mereka menggunakan CARA KOTOR dengan bantuan Bappebti untuk memblokir para kompetitornya tersebut, tetapi dengan suatu imbalan tertentu. Apalagi oknum A.S dari Bappebti yang memerintahkan hal ini akan memasuki masa pensiunnya, sehingga tentunya kebiasaan dari para pejabat di Indonesia adalah meminta suatu pesangon dari para broker lokal tersebut bila ingin diwujudkan aksi pemblokiran ini.

Karena hal ini sungguh sangat tidak masuk akal, mengingat yang terkena blokir tersebut bukan hanya broker-broker yang ilegal, tetapi broker-broker legal dan sudah jelas-jelas itu tidak mungkin penipuan malah juga diblokirnya, ambil contoh seperti interactivebrokers.com, Oanda, myfxbook, dukascopy, citifxpro.com (milik citibank) , optionxpress, fxcm, fxdd, saxo bank, forex.com,  dan sebagainya.

(buta kali mereka tidak melihat bahwa yang diblokir ini adalah situs-situs super legal di dunia. Ibaratnya itu seperti memblokir Facebook atau Twitter ataupun Nasdaq, Dowjones karena beralasan tidak ada ijin di Indonesia, kan bodoh buanget itu. Ini jaman internet dan era globalisasi, semua orang bisa bebas mencarinya di dunia maya. Ini bukan jamannya diktator dan koruptor bung…)

Dan kami bisa mengatakan ada kartel broker lokal di belakang ini, karena begitu di HARI H akses ke para broker asing tersebut diblokir maka di hari itu juga salah satu broker lokal seperti MPF langsung beriklan besar-besar di google dan sebagainya, yang dimana mereka sebelumnya tidak melakukan hal tersebut. Ini dengan tujuan agar menyedot nasabah dari broker asing untuk “DIMAKANNYA”.

Apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia ini memang sangat konyol sekali, dan ini seperti membodohi masyarakat dengan menutup informasi yang bermanfaat di luar sana dan kemudian dipaksa untuk menempatkan dana di broker lokal yang sudah jelas-jelas jika menempatkan dana di broker lokal adalah sangat merugikan. (lihat saja kasus-kasusnya bertebaran di mana-mana dan menakutkan)

kenapa kami menentang aksi broker lokal ini ? karena di broker lokal tersebut kita pun tahu kalau fasilitas di broker lokal dan sistemnya sangat kalah jauh dengan para broker asing tersebut, termasuk keamanan dan kredibilitasnya. Kita bisa melihat di media-media berita bahwa laporan atas kecurangan dari broker lokal TIDAK PERNAH ditanggapi oleh Bappebti dan bahkan dikata itu salah nasabah itu sendiri, ini sungguh ironis sekali. Yang dimana regulator harusnya melindungi konsumennya kok ini malah tidak membantu. Nah terus gunanya apa si Bappebti itu, apakah untuk menerima setoran dan menggendutkan rekening pejabatnya saja ??

Baca ini akan contoh kasusnya yang dimana Bappebti tidak mau tahu akan penipuan terhadap nasabah di broker lokal: http://nasional.kontan.co.id/news/nasabah-menggugat-bestprofit-futures

(memang wajar Bappebti tidak mau tahu, sebab mereka pun juga turut “menikmati” kerugian nasabah tersebut dengan Fee dan Upeti dari para broker lokalnya. “Memang Jahat”) . Bisa dibilang ini seperti Setoran dari Judi Terselubung yang Dilegalkan oleh Pemerintah. Karena di broker lokal itu mereka sejatinya adalah Bandar yang menikmati keuntungan dari nasabah yang kehilangan uang / loss trading. Ini tidak ada bedanya dengan merampok rakyat sendiri kan..

Kemudian kasus lagi mengenai broker lokal yang dananya dilarikan (katanya ke luar negeri) dan Bappebti malah tidak mengetahui hal tersebut, ini kan aneh sekali, masak regulator tidak bisa mengawasi rekening anggotanya, sampai2 dana nasabah dilarikan ke luar negeri ataupun dipakai sendiri untuk keperluan pribadi si Boss nya perusahaan brokernya pun juga tidak tahu. Nah terus tugas Bappebti sebagai apa ? sebagai cecunguknya broker lokal saja ??

Contoh beritanya: http://id.berita.yahoo.com/22-nasabah-dgf-gugat-bappebti-ke-pengadilan-065433237–finance.html

(di kasus DGF tersebut nasabah kasihan sekali , dan Bappebti lepas tangan kalau ada masalah-masalah seperti itu, malah Bappebti bisanya menggelembungkan keuntungan saja untuk broker lokal dan tidak mempedulikan keselamatan masyrakat selaku nasabah2 broker lokal tsb. Tiba giliran ada kasus maka lepas tangan, nah terus gunanya regulator itu apa…)
Masalah terus bergulir dan tidak pernah ada penyelesaian yang menguntungkan nasabah. Hal ini berbeda sekali dengan broker asing seperti yang terdaftar di regulator CFTC/NFA tersebut yang melindungi nasabahnya.

Belum lagi kasus Kepala Bappebti yang tertangkap KPK akibat kasus suap menyangkut tanah pemakaman (bahkan sampai hidup dan akhirat pun juga diembatnya untuk dikorupsi): http://nasional.kompas.com/read/2013/08/23/1209050/KPK.Tetapkan.Kepala.Bappebti.Tersangka.Korupsi.Makam

Bisa dibilang mereka ini tidak ada hati nurani dan keinginan untuk memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik (mereka juga sudah buta akan Surga dan Neraka). Masih banyak kasus-kasus lainnya dari masalah Broker Lokal dan Bappebti ini yang menyangkut tentang kerugian nasabah, penipuan, penggelapan dan sebagainya.

Hal ini kontras sekali dengan apa yang dilakukan oleh regulatory body di Amerika Serikat melalui CFTC dan NFA, yang dimana mereka sangat melindungi nasabahnya dari kegiatan yang merugikan dari para perusahaan broker anggotanya, dan tidak main-main dendanya jika ada nasabah yang melapor dan dirugikan.

Kalau misalnya Bappebti memblokir situs-situs broker yang memang ilegal, maka hal itu tidak ada masalah, tetapi kalau yang jelas-jelas Legal pun juga turut diblokir, ini sangat aneh.

Dan kalau Bappebti melihat banyak masyarakat yang lebih memilih broker asing itu pasti ada sebabnya dan harus dicari tahu, tetapi kalau dengan cara blokir ini tidak akan menyelesaikan masalah (ini namanya dipaksa masuk ke mulut singa di broker lokal tsb). Nah jika mereka benar-benar ingin berkompetisi sehat dan membuat masyarakat dengan senang hati sendiri menempatkan dana di broker lokal kenapa pemerintah tidak menyediakan fitur dan sistem seperti selayaknya broker asing tersebut? ini yang jadi pertanyaan mengganjal… Jawabannya sebenarnya adalah karena broker lokal dan Bappebti itu adalah “BANDAR” yang dimana sejatinya mereka itu ingin nasabahnya loss dan uangnya berpindah ke mereka, atau dalam kata lain adalah MERAMPOK SECARA HALUS DUIT MASYARAKAT MELALUI CARA YANG DILEGALKAN OLEH PEMERINTAH (terdengar gila, tetapi itulah kenyataannya).

Kalau mereka memang sebenarnya suka masyarakatnya mendapatkan profit dari bertrading di broker lokal, kenapa tidak dibuat fasilitasnya yang menguntungkan seperti di broker luar negeri tersebut…(Bappebti disini hanya pura-pura seperti terlihat baik, PADAHAL mereka aktor jahatnya pula)

Terus terang masyarakat lebih memilih di broker asing , karena memang kondisi di broker asing itu sangat menguntungkan para nasabahnya dibanding dengan broker lokal dan lebih mudah untuk menghasilkan profit (kami pribadi juga merupakan Trader di bidang ini, jadi tahu persis akan hal ini) , Nah kita trading kan tujuannya agar supaya mendapatkan keuntungan dan bisa mendapatkan uang untuk kemudian dibelanjakan di Indonesia juga. Tetapi kalau begini caranya dipaksa bermain di broker lokal maka uang rakyat justru bisa menjadi habis, sedangkan yang enak itu adalah para pejabat gendut dan para broker lokal sebagai kroninya. (ini mau mensejahterahkan masyarakat atau pejabatnya sih..)

Selain itu, Bappebti sebenarnya juga mengakui akan keberadaan regulator luar negeri , seperti CFTC, NFA, FSA , dan sebagainya, yang dimana hal ini jelas-jelas ditulis di link terkait pada web Bappebti, seperti yang bisa kita lihat di : http://bappebti.go.id/id/pages/link.html

nah kalau Bappebti mengakui akan keberadaan regulator luar negeri tersebut, kenapa justru diblokirnya ? ini sungguh bertolak belakang dengan apa yang dicantumkan oleh mereka sendiri di situsnya.  Apalagi yang diblokir ini adalah termasuk web-web legal yang berguna bagi masyarakat, serta bukan judi, pornografi ataupun penipuan.

Dari informasi yang kami dapat, untuk pengurusan ijin di Bappebti bagi broker luar yang ingin mengurusnya di Bappebti pun seringkali dipersulit dan ribet, hal ini pernah terjadi di beberapa broker luar dalam mengurus ijin tersebut. Karena di dalam regulasi Bappebti tersebut ternyata mempunyai sistem yang berbeda yang menurut perhitungan hal itu bisa sangat merugikan nasabahnya, dan hal ini tentu bertolak belakang dengan broker luar negeri Legal yang memang berniat baik dan ingin menguntungkan nasabahnya.

Kami menduga, pasti di balik pemblokiran ini ada suatu unsur kepentingan dan suap-menyuap antara Bappebti dan Broker Lokal tersebut.

Mungkin ada di antara rekan-rekan yang ingin memberikan petisi mengenai hal ini, dapat mengisi petisi di www.change.org , ataupun melaporkannya kepada pihak KPK di https://kws.kpk.go.id/ untuk menyelidiki hal ini, karena kami 100% Yakin bahwa ada suatu unsur permainan di balik ini.

Mari kita bantu tegakkan informasi yang sehat dan tidak menyesatkan di dalam negara Indonesia ini dan berantas semua unsur-unsur korupsi nya.

 sumber : http://brokerforex.com/


kaskuser ttg Bappebti dan Broker Indo


Tags:

1 komentar

  1. GPS robot tripled the $100k deposit [live proof]

    I just finished a webinar with Mark and his partner, Antony, two days ago and it was GREAT.

    During the webinar MARK and ANTONY shared their stories to success and answered questions about their new release of the GPS Forex Robot that is coming out TODAY!

    BalasHapus

Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter!