Risk management
Kalau bicara manis, hampir semua ngomong manisnya daripada pahitnya,
kebanyakannya yang ngiming ngiming ngemeng ngemeng "System No Loss, No
MC" EA 100% Profitable dsb.
Mas Brow, Tante-tante, neng neng, bukan maksud mengecilkan hati mereka
yang baru mulai dalam bidang ini, namun apapun bentuk usaha yang akan
ditekuni ada baiknya yang dihitung pertama kali adalah "Resikonya".
Mulailah dengan "kemungkinan terburuknya".
Memulai sebuah Business diluar usaha ini juga sama awalnya pasti alot,
kemudian seiring waktu, jam terbang, dsb celah - celahnya mulai nampak.
Kita hanya retailer kecil saja, masih ingat dengan Bank Duta di
Indo pada era 1990 an..??? Top banget saat itu bank Duta apalagi orang -
orang yang ada di belakangnya para penguasa semua, namun ujungnya habis
juga semua assetnya akibat Risk Managementnya yang buruk, seharusnya
yang ada di sana tentunya para profesional financial yang handal, namun
pada kenyataannya sifat manusiawi ya keluar juga.
Kemudian kasusnya Nick Leeson, 1996 an, padahal pada tahun 1992
track recordnya sangat sangat bagus, dalam usia 28th dia sudah menjadi
head of Barings operations on the Singapore International Monetary
Exchange, keren kan.
Namun pada ujung-ujungnya dia hancur di Nikkei, total kerugiannya kurang lebih $1.3billion, Barings Bank yang sudah lama berdiri itupun habis alias Bankrut, akibat analisa atau cara tradenya Nick Leeson ini. Kemudian kasus John Rusnak, dll nya.
Mereka yang berangkat dengan capital segitu malahan bisa dibilang market
maker bisa hancur, apalagi kita yang ecek ecek begini Om bozz...sehebat
apapun system dan analisa ente dalam trade tanpa dibarengin Risk
Management yang baik percuma...
Hihihihi Lucu makanya kalau ada retailer kecil yang petatang peteteng, tolak pinggang saja di bahu dan sok sok-an.
Ingat Jangan pernah tergiur oleh mereka yang Claim No Loss, No MC dsb, janji janji manis yang gak jelas..!!
0 comments